Berita & Artikel
Kereta Logistik Dinilai Lebih menguntungkan
20/01/2015 0:01:15
Ketua Umum Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Danang Parikesit mengatakan penggunaan kereta api sebagai sarana pengiriman logistik mampu meningkatkan keuntungan sekitar 2-3 persen.

"Logistik darat 70 persennya masih menggunakan truk atau kendaraan berat. Jika 20 persennya bisa dipindah ke kereta bisa lebih untung 2-3 persen," ujar Danang di Jakarta, Minggu (18/1).

Keuntungan tersebut didapatkan berkat keunggulan kereta api yang mampu membawa kargo dalam jumlah besar namun lebih cepat, hingga efisien dalam distribusi.

Selain itu, dengan menambah alokasi logistik melalui kereta api juga berdampak pada berkurangnya beban jalan raya yang kerap dilalui kendaraan berat.

"Kereta lebih menguntungkan. Pemerintah juga bisa menghemat pengeluaran perawatan atau perbaikan infrastruktur jalan," kata Danang yang juga dosen Jurusan Teknik Sipil UGM Yogyakarta itu.

Sependapat dengan hal tersebut, pemerintah juga berencana mendistribusikan bahan kebutuhan pokok menggunakan kereta api agar bisa memangkas biaya logsitik.

"Saya dengan Menteri Perhubungan akan membahas logistik, bagaimana memanfaatkan jalur kereta api agar lebih cepat dan memotong biaya distribusi," kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel di Jakarta.

Menurut Rachmat pemerintah akan membahas rencana tersebut dan menyiapkan fasilitas-fasilitas pendukungnya dengan pihak terkait.

Dia menambahkan biaya logistik Indonesia sudah sangat tinggi, yaitu mencapai kisaran 25-30 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Biaya logistik Indonesia merupakan salah satu yang termahal di kawasan ASEAN, dengan menduduki peringkat ke-53 pada Logistics Performance Index tahun 2014.