PT Angkasa Pura (AP) Logistik mulai berinvovasi mengembangkan layanan
pengiriman barang demi menjaga loyalitas klien. Anak usaha dari
perusahaan pelat merah PT Angkasa Pura I ini menyiapkan gudang pendingin
(
cold storage) di Bali.
Gudang pendingin ini akan menjadi proyek perdana PT AP Logistik.
"Sekarang ini tren pengiriman sayuran, buah dan ikan terus meningkat.
Supaya awet kami kembangkan cold storage," kata Direktur Operasi dan Pengembangan Bisnis PT Angkasa Pura Logistik, Satrio Witjaksono kepada KONTAN akhir pekan lalu.
Untuk mempersiapkan proyek ini, AP Logistik sudah menyiapkan lahan
seluas 8.000 meter persegi (m²). Adapun dari sisi pendanaan bakal
diambil dari belanja modal tahun depan. Pada tahap pertama, AP Logistik
akan membangun gudang di atas lahan 4.000 m² dengan nilai investasi
sekitar US$ 1 juta.
Manajemen AP Logistik berharap ke depan, layanan untuk produk yang
harus didinginkan ini tidak hanya di Bali saja. Karenanya manajemen AP
Logistik berencana memperluas layanan di Surabaya dan Makasar. Bedanya
adalah, di kedua kota tersebut tidak dibangun gudang berpendingin, tapi
memakai kontainer yang ada fasilitas pendingin.
Meskipun pembangunan gudang pendingin ini belum terwujud, Satrio
optimistis rencana bisnis ini bakal punya prospek yang cukup cerah. Hal
ini berkaca dari permintaan layanan gudang pendingin yang sudah ada.
Menurut dia, dari gudang pendingin yang seluas 4.000 m² tersebut,
sekitar 3.000 m² sudah habis terjual. "Mudah-mudahan tahun depan, bisnis
ini bisa menyumbang 30% dari target pendapatan kami," harapnya.
AP Logistik tahun depan membidik pendapatan Rp 300 miliar. Untuk bisa
meraih target ini, manajemen AP Logistik ini bakal menggenjot
pendapatan bisnis logistik sebagai penyumbang terbesar, atau mengalahkan
lini terminal kargo dan lini agen pengawas (regulated agent). Targetnya, pada 2020, kontribusi logistik naik jadi 80% dan menyumbang 7% ke induk usaha.