Diabetes masih menjadi penyakit menakutkan. Laporan
Internasional Diabetes Feseration 2013 menyebutkan, Indonesia termasuk
10 negara dengan jumlah penderita diabetes terbesar.
Diabetes merupakan sebuah kondisi gangguan metabolik yang ditandai
dengan tingginya kadar gula dalam darah. Diabetes terjadi karena adanya
gangguan insulin sehingga proses pengolahan gula menjadi energi tidak
berlangsung dengan baik.
Ada banyak faktor yang memicu diabetes, di antaranya faktor genetik dan
pola hidup tidak sehat. Deteksi dini menjadi langkah tepat untuk
penanganan diabetes.
Seperti dituturkan Dr. Em.Yunir.Sp.PD-KEMD, Kepala Divisi Metabolik
Endokrin Departemen IPD FKUI/RSCM, ada beberapa indikator untuk
mengetahui apakah seseorang memiliki risiko diabetes atau tidak.
"Risiko diabetes biasanya meningkat setelah usia 40 tahun. Ini kalau
tidak ada riwayat keluarga yang mengidap diabetes. Kalau ada, risikonya
bahkan sudah ada sebelum seseorang masuk usia 40," jelasnya dalam
seminar kesehatan yang diselenggarakan Roche Indonesia di Jalan MH
Thamrin, Jakarta, Rabu (24/9/2014).
Risiko diabetes dapat dilihat dari ukuran pinggang. Sebagai patokan,
ukuran normal pinggang perempuan tidak boleh melebihi 80cm. Sementara,
laki-laki tidak boleh lebih dari 90cm.
Sebagai deteksi dini, Dr. Yunir menyarankan agar setiap orang
memeriksakan diri ke dokter rutin dua tahun sekali, serta melakukan
swa-monitoring glukosa sendiri di rumah dengan menggunakan alat yang
akurat.
|