Hasrat besar Lion Group
mengembangkan Bandara Halim Perdanakusuma tidak hanya membangun
infrastrukturnya tetapi juga sekaligus berkeinginan menjadi operator
bandara layaknya Angkasa Pura (AP).
Lantas bagaimana nasib operator Halim saat ini yaitu AP II jika Lion mengambil alih pengelolaan bandara?
Direktur
Operasional Lion Air, Edward Sirait mengatakan, setelah nanti pemugaran
Bandara Halim selesai, Lion bisa saja mengambilalih bandara dan
mengelolanya sendiri. Namun, menurutnya, Lion pun siap untuk bekerjasama
dengan AP II terkait pengelolaan bandara tersebut.
"Bisa saja kita jalin Bussines to Bussines dengan Angkasa Pura, proyek ini proyek mandiri kami (Lion Group)," ujar Edward di Jakarta, Selasa (14/10/2014).
Lebih
lanjut kata Edward, keputusan Lion berinvestasi untuk pengembangan
Bandara Halim sudah sesuai dengan Undang-undang nomer 1 tahun 2009
tentang penerbangan di mana pihak swasta diperbolehkan berinvestasi
disektor penerbangan. Jadi, menurut dia, pengambilalihan bandara oleh
Lion nanti sudah sesuai dengan peraturan yang ada.
Meskipun
demikian, Lion tetap menunggu sertifikat dari Kementerian Perhubungan
mengenai izin penggunaan bandara Halim menjadi bandara umum. Untuk
urusan lalu lintas udara, Lion pun siap berkoordinasi denangan Air Nav.
"Ini
contoh swasta membangun dan mengoperasikan, nah nanti operasinya
tergantung Kemenhub. Mirip kalau mau terjang aja," kata Edward.
Sementara
itu, Sekretaris Angkasa Pura II Daryanto mengatakan, pihaknya akan
menunggu keputusan lebih lanjut terkait rencana Lion menjadi operator
Bandara Halim tersebut. "Sampai saat ini kami masih sebagai operator,
nantinya seperti apa ya kami masih menunggu sampai ada keputusan lebih
lanjut," kata Daryanto
|