Tidak seperti daerah lain di Indonesia, Pulau Sumatera jalannya
membentang mulai dari Bandar Lampung hingga Banda Aceh. Kita
mengenalnya sebagai jalan trans sumatra. Rute ini memiliki keunikan
tersendiri, yaitu hadirnya “ Preman” penguasa jalanan. Bukan hanya satu
tempat, melainkan banyak tempat yang tersebar sepanjang lintasan.
Yang dimaksud preman disini bukanlah orang atau sekumpulan orang
jagoan yang mengganggu di jalan. Akan tetapi, lebih tepatnya adalah
“jasa keamanan” bagi para sopir truk yang melintas agar tidak ada
gangguan.
Asal muasalnya, setiap truk atau kendaraan pribadi yang melintas
sering mendapat gangguan. Baik itu yang berasal dari perampok, bajing
loncat maupun preman. Lambat laun terbentuklah sebuah ikatan tidak
resmi untuk menanggulangi kejahatan itu.
Ikatan – ikatan preman yang lebih tepatnya disebut “jasa pengamanan”
itu mempunyai nama masing – masing sebagai pembeda. Mereka menguasai
wilayah antara 100 hingga 200 Km setiap organisasi. Mulai dari lampung
hingga medan. Ikatan tersebut akhirnya berkembang kearah usaha yang
positif dengan memberi perlindungan keamanan baik dari gangguan
penjahat. Bahkan jika terjadi kecelakaan atau kerusakan truk di daeah
kekuasaannya, mereka siap membantu.
Tempat yang dijadikan markas komando adalah rumah makan – rumah makan
buat para sopir beristirahat. Contohnya adalah kelompok MARKONAH.
Adalah penguasa jalur di lampung timur, menguasai setidaknya sepanjang
150 Km ke arah jambi. Sopir truk yang mampir dan berminat untuk menjadi
angota diwajibkan membayar iuran sebesar Rp. 10,000,- setiap kali
melintas. Dan tentunya harus makan dan parkir di rumah makan yang
menjadi markasnya.
Memang cuma sepuluh ribu rupiah. Akan tetapi bila sehari yang
melintas ratusan truk, maka bisa dihitung berapa milyar keuntungan yang
didapat.
Apabila suatu saat melintas truk yang di samping belakang bak atau
box nya terdapat macam – macam tanda, itu adalah cap atau penanda bahwa
truk tersebut adalah anggota dari salah ikatan pengamanan. Sehingga
dijamin aman dalam perjalanan.
Bagi penyewa, lebih baik dihindarkan menyewa truk untuk tujuan
Sumatera jika di bagian samping kiri atau kanan belakang bak truk tidak
ada capnya. Boleh jadi truk tersebut belum pernah masuk daerah Sumatera.
Sehingga rawan terjadi tindak pidana perampokan.