New & Articles
Di Palembang Kondisi Kabut Asap Mengkhawatirkan

Kapal-kapal yang hendak melewati Sungai Musi telah menerima peringatan dari Kantor Kesyahbandaran dan Operasional Pelabuhan Palembang untuk mewaspadai kabut asap yang membatasi jarak pandang. Syahbandar telah menerbitkan surat edaran berisi peringatan kewaspadaan itu kepada seluruh perusahaan pelayaran dan kapal di Palembang. Para nahkoda dan pengemudi kapal juga diminta melengkapi kapal mereka dengan peralatan komunikasi yang memadai agar terhindar dari kecelakaan seperti yang terjadi kemarin.

Kemarin (18/9), sebuah speedboat atau perahu/kapal motor berkecepatan tinggi mengalami kecelakaan tunggal di perairan Sungai Musi. Kecelakaan itu diduga akibat kabut asap yang membatasi jarak pandang. Satu orang penumpang tewas dan 17 lainnya mengalami luka-luka dalam insiden yang terjadi di Jalur 19, Desa Muara Padang, Kabupaten Banyuasin, itu. Seluruh korban kecelakaan tersebut sudah mendapat perawatan medis di Rumah Sakit AK Gani, Kota Palembang.

Kabut asap yang saat ini menyelimuti udara Kota Palembang sudah masuk ke dalam kategori mengkhawatirkan. Kabut asap itu sudah mengganggu jarak pandang dan memperburuk kualitas udara. Namun hingga kini, Pemerintah Kota belum juga mengeluarkan peringatan bagi warganya agar mewaspadai pengaruh buruk kabut asap itu. Kabut asap yang sudah terjadi sejak empat pekan lalu juga mengganggu aktivitas belajar-mengajar di sekolah-sekolah di Kota Palembang. Para siswa kini sudah mulai menggunakan masker saat berangkat dan belajar di sekolah. Sejumlah siswa mengaku mengalami gangguan pernapasan.

Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika berdasarkan citra Satelit Terra–Aqua menyebutkan bahwa sebaran titik api menurun drastis di wilayah Sumatera Selatan. Sebelumnnya sebanyak 201 titik, kini hanya empat titik, yang berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir, terutama di kawasan rawa gambut dalam Telung Selapan.