BANDUNG — PT Angkasa Pura (AP) II menyiapkan investasi Rp10 triliun untuk membangun dan mengembangkan 9 bandara pada 2015.
Direktur
Utama PT AP II Tri S Sunoko mengatakan pembangunan sejumlah bandara ini
sudah masuk rencana pihaknya pada 2014 dan 2015. Tercatat sejumlah
bandara yang akan dikembangkan diantaranya Bandara Sultan Thaha Jambi,
Bandara Haji Raja Fisabililliah Tanjung Pinang, Bandara Dipati Amir
Pangkal Pinang.
Lalu
Bandara Supadio Pontianak, Bandara Silangit, Sumatera Utara, Bandara
Kualanamu, termasuk Husein Sastranegara. “Kurang lebih 9 Bandara akan
dikembangkan lagi,” katanya usai Groundbreaking pengembangan terminal
Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Senin (29/9/2014).
Bandara
Kualanamu, Medan meski baru saja beroperasi rencananya tetap akan
dikembangkan lagi terutama dari sisi landasan pacu dan terminal. Saat
ini kapasitas eksisting bandara tersebut masih mencapai 16 juta dan akan
didorong hingga mencapai 25 juta pada 2020. “Sekarang Kualanamu baru di
desain,” katanya.
Untuk
mengembangkan sejumlah bandara tersebut pada 2014 saja AP II menyiapkan
dana Rp8,7 triliun. Meski tidak akan terserap seluruhnya, pihaknya
sudah menghitung kebutuhan pada 2015 yang harus disiapkan mencapai Rp10
triliun. “Memang kita masih ngos-ngosan, tapi Menteri sudah minta tetap
harus bangun. Kita sekarang lagi cari duit,” ujarnya.
AP
II sendiri membutuhkan total Rp32 trilun untuk mengembangkan bandara
sesuai dengan program perusahaan pada 2030. Menurut Tri, angka
pengembangan bandara bervariasi jumlahnya. Dia menunjuk Bandara Husein
Sastranegara yang dikembangkan menelan biaya Rp139 miliar. “Targetnya 12
bulan selesai, mencakup renovasi dan perluasan penumpang dari 5.000
meter persegi ke 17.000 meter persegi,” katanya.
Menurutnya
pengembangan Husein sangat mendesak karena kapasitas tampung penumpang
akan meningkat menjadi 3,4 juta penumpang. Saat ini kondisi eksisting
terminal Husein hanya bisa menampung 750.000 penumpang. “Sementara
pergerakan di Husein pada 2013 sudah mencapai 2,46 juta atau 300%
melebihi kapasitas,” katanya.
Selain Husein, dalam waktu dekat pihaknya siap menggelar tender pembangunan Bandara Silangit, Toba, Sumatera Utara.
Pihaknya
mengaku masih berkutat dengan pembebasan lahan di bandara yang
berdekatan dengan lokasi wisata Danau Toba tersebut. Menurutnya
pembebasan lahan dilakukan serba hati-hati karena lokasi berada di tanah
rakyat. “Kalau sudah pembebasan, kita siap tender,” katanya usai
Groundbreaking Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Senin (29/9).
Menurutnya
pembangunan Silangit ditargetkan sudah bisa memulai pada 2015 setelah
urusan pembebasan lahan tuntas. AP II mengaku akan leluasa membangun
jika tanah yang dibebaskan sudah resmi menjadi kewenangan pihaknya. “Di
sana ada tanah kehutanan juga, ini harus selesai administrasinya,”
katanya.
Menteri
Negara BUMN Dahlan Iskan menegaskan ke depan pemerintah akan
mengandalkan BUMN untuk membangun infrastruktur ketimbang APBN. Dia
mengaku meminta AP II untuk mendanai sendiri pengembangan sejumlah
bandara sudah diluar batas kemampuan perusahaan. “Tapi ini harus
dibangun semua,uang nanti bisa dicari,” katanya.
Menurutnya
pengembangan sejumlah bandara baik di bawah AP I maupun AP II Dahlan
harus dibenahi. Dia menunjuk Bandung, Banjarmasin, Semarang, Yogya dan
Bintan yang terbilang memalukan di mata internasional. “Bandung setahun
ini akan teratasi. Banjarmasin, Semarang dua minggu lagi groundbreaking
juga,” katanya.
Pengembangan
bandara ini menurutnya rata-rata karena kapasitasnya sudah tidak
memadai, terminal tidak bisa menampung penumpang yang melonjak, antrian
panjang di tempat check in. Bandara Silangit merupakan prioritas
pihaknya karena saat ini wisatawan ke kawasan tersebut masih belum bisa
mengakses melalui udara.
Selain itu ada Bandara Kulonprogo yang
akan menggantikan Bandara Adi Sutjipto namun pelaksaan groundbreakingnya
masih belum bisa dilakukan 2014 ini. “Bandara yang bikin kita malu akan
selesai semua,” katanya.