Seorang pengembara waktu kembali ke masa
dimana kakek dan nenek mereka hidup. Jika demikian, apakah manusia dapat
mencegah kelahiran mereka sendiri?. Itulah inti dari sebuah teori
bernama "Grandfather Paradox".
Teori ini secara logika memang mustahil, akan tetapi beberapa ilmuan tidak sependapat dan mengatakan hal itu bisa saja terjadi.
Diberitakan oleh DailyMail, Sekelompok ilmuan untuk pertama kalinya
membuat simulasi bagaimana dua foton yg digunakan untuk melakukan
perjalan waktu akan saling berinteraksi, hasilnya menunjukan bahwa pada
tingkat kuantum memungkin kan objek dapat melompati ruang dan waktu.
Penelitian yang dilakukan oleh ilmuan dari University of Queensland di
Australia ini diterbitkan dalam jurnal Nature Communications.
Penelitian ini menggunakan foton partikel cahaya tunggal hal ini untuk
mensimulasikan reaksi partikel kuantum untuk melakukan perjalanan waktu.
Dalam simulasi, peneliti juga memeriksa dua hasil yang memungkin kan untuk foron melakukan perjalan waktu.
Hasil pertama, objek yang telah di ubah menjadi foton melakukan
perjalanan melalui wormhole ke masa lalu dan melakukan interkasi dengan
objek yg lebih tua.
Hasil kedua adalah foton dapat melalui ruang waktu dengan normal, akan
tetapi mereka hanya mampu berinteraksi dengan foton yang terjebak dalam
lingkaran waktu yang hilang melalui lubang cacing yang dikenal sebagai
closed timelike curve (CTC).
 |
| Lubang Cacing |
Dari hasil rangkuman penelitian, ilmuan mengatakan bahwa suatu objek
dapat menembus ruang dan waktu kemudian kembali ke masa lalu, akan
tetapi mereka harus di ubah menjadi partikel terkecil.
Pada tahun 1991 sebuah artikel pertama kali memprediksi bahwa perjalanan
waktu akan mungkin di lakukan dengan "dunia kuantum: karena partikel
kuantum berperilaku hampir di luar nalar fisika