Menurut catatan yang dimiliki Bea Cukai Tipe A Pelabuhan Tanjung
Priok, Jakarta Utara, jumlah tumpukan kontainer di pelabuhan itu mulai
menyusut dibandingkan 2013. Saat ini kepadatan kontainer di Priok hanya
66%, sudah turun dari kondisi tahun lalu yang sempat mencapai 100%.
“YOR (Yard Occupancy Ratio) sekarang 65%-66%, Juni 2013 di atas 100%
akibatnya lalu lintas macet, truk saat itu sudah stuck. Tumpukan
kontainer dulu 6 sekarang 3,” ungkap Kepala Bidang Kepatuhan Internal,
Kantor Pelayanan Utama Bea Cukai Tanjung Priok Teguh Wibowo di KPU Bea
Cukai Tanjung Priok Jakarta, Selasa (23/09/2014), sebagaimana dilansir
detik.com.
Ada beberapa alasan mengapa kondisi tumpukan kontainer Pelabuhan
Tanjung Priok kini jauh lebih lengang dibandingkan tahun lalu. Salah
satunya, menurut Teguh, adalah optimalisasi kegiatan bongkar muat di
Pelabuhan Cikarang Dry Port (CDP), Jawa Barat. “Ada beberapa perubahan
bisnis di Bea Cukai lalu optimalisasi CDP kelihatannya,” imbuhnya.
Kondisi Pelabuhan Tanjung Priok yang jauh lebih lengang menyebabkan
proses pemeriksaan fisik barang oleh Bea Cukai juga dapat dipercepat.
Bea Cukai mulai menargetkan proses pemeriksaan fisik barang selesai
dalam waktu satu hari.
“Pegawai kita dipemeriksaan fisik ada 80 orang. Sehari mereka hanya
periksa 1-2 kontainer. Kalau Juni 2013 kondisinya lain, pergerakan itu
nggak bisa bahkan sampai mencapai 15-20 hari penyiapan sampai
pemeriksaan fisik. Crowded-nya seperti itu,” jelasnya.