PT Pelindo I dan Port of Rotterdam telah menyelesaikan studi kelayakan atas Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatra Utara.
PT Pelindo I memperkirakan groundbreaking akan dilaksanakan pada 27 Januari mendatang.
Menteri
Koordinasi bidang Maritim, Indroyono Soesilo mengatakan Pelabuhan Kuala
Tanjung akan terintegrasi dengan kawasan industri Sei Mangkei, jalur
kereta api, jalan tol Medan-Belawan-Kuala Tanjung-Sei Mangkei,
pembangkit listrik Asahan dan Pelabuhan Belawan.
“Kuala Tanjung
dijadwalkan untuk beroperasi pada 2018. Investasi untuk pelabuhan ini
sebesar US$400 juta sudah siap,” katanya saat pembukaan Pemaparan Studi
Kelayakan Pelabuhan Kuala Tanjung di Hotel JW Marriott, Jakarta,
(21/1/2015).
Indoroyo menambahkan alasan dipilihnya Kuala Tanjung
sebagai salah satu dari lima proyek deep sea port, karena wilayah ini
merupakan penghasil kelapa sawit. Sehingga pelabuhan ini akan menjadi
akses produk kelapa sawit dan produk turunannya.
Lima proyek deep
sea port yang akan dikembangkan oleh pemerintah direncanakan berlokasi
di Kuala Tanjung, Tanjung Priok, Tanjung Perak, Makassar, dan Sorong.
Indroyono
optimis program pencanangan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia oleh
Presiden Joko Widodo menjadi lebih nyata dengan pelaksanaan pengembangan
Pelabuhan Kuala Tanjung.